Potret Pilu Tunas Bangsa
Puisi 1 Tunas bangsa lahir di jalanan Menjerit dalam kelaparan Bertebaran di penjuru kota Demi menyambung hidup Bocah malang itu Terkurung dalam sangkar dunia Cahaya dalam jiwanya telah sirna Di telan kejamnya angkara Ia mengadu pada malam Tentang rintihan dan lara Dingin malam menjadi selimut Ketika kesunyian menyiksa Ia menyanyikan air mata Bertahan dalam serpihan derita Tidur beratapkan langit malam Beralaskan debu jalanan Anak jalanan tumbuh bereinkarnasi Menjadi manusia tangguh Yang berjiwa ksatria Bermental baja Jangan menguliti dirinya Ia terlalu pagi mengenal luka Karena setiap tutur kata yang tak terjaga Tajam mengoyak jiwa Puisi 2 Gadis kecil yang malang Dia menyanyikan air mata Jangankan punya mimpi Dia hanya ingin mencari sesuap nasi Bunga kecil yang layu sebelum mekar Terpejam di kolong jembatan disaksikan dinding yang koyak hanya ditemani debu jalanan Jiwa-jiwa yang malang Hidupnya dalam kegelapan Redup tanpa cahaya Tenggelam dalam kesengsaraan Gadi...