Catatan Hati Perempuan
Tulisan ini dipersembahkan untuk semua Perempuan yang tengah terluka semoga Allah memberikan kekuatan dan penjagaan-Nya. Gendang telingaku hampir pecah ketika prahara rumah tangga menyelimuti keluargaku. Bagaikan disambar petir siang bolong, jiwaku meronta terinjak-injak oleh suara teriakan yang terlontar dari mulut suami. Dia tak lagi bersikap manis seperti dulu, tapi bengis. Dia tak lagi memeluk, tapi memenjarakan. Aku tak bisa berbuat apa-apa dan hanya mengelus dada. Berharap ada keajaiban datang. Sesuatu yang bisa mengubahnya hanyalah Allah. Aku tak lagi berharap pada siapa pun kecuali kepada-Nya. Andaikan aku bisa berangkat untuk beribadah di Kota Makkah guna melaksanakan haji atau umrah. Aku ingin berdoa, "Ya Allah, berikanlah hidayah pada suamiku agar dia tak lagi mengucilkan aku, selalu berkata kasar, mencaci maki, dan bersikap arogan padaku." "Ya Allah, jangan berikan aku cobaan melebihi batas kesanggupanku. Bila aku masih diizinkan untuk bernapas, tolong sembuh...