Inilah Obat Kesembuhan Mental Bagi Setiap Muslim
Pandemi telah berlalu, tapi dampak yang diakibatkan wabah terbesar di dunia ini sungguh memprihatinkan. Realitanya masalah yang kita temui cukup mengejutkan berbagai lapisan masyarakat di dunia. Salah satunya begitu banyak perusahaan yang bangkrut dan krisis mental marak terjadi di mana-mana.
Sebagai volunteer kesehatan mental, saya merasa miris karena akibat yang
ditimbulkan dari penyakit mental dampaknya sangat signifikan. Salah satu fakta
terungkap bahwa di zaman modern ini sebagian masyarakat di dunia beralih
menggunakan pil atau zat terlarang sebagai penghilang rasa sakit, bukan
berkonsultasi ke psikiater. Padahal, zat ini sangat berbahaya dan dapat
menimbukan efek kecanduan.
Menurut informasi yang saya kutip dari laman dunia.tempo.com, ada
sekitar 71.940 lebih warga negara AS telah tewas akibat kecanduan narkoba jenis
Fentanyl. Hal ini berawal dari fakta yang cukup menggemparkan warga dunia bahwa
ternyata sedang marak tren penggunaan obat-obatan seperti fentanyl yang dioplos
dengan obat-obatan lain seperti tranq. Akibatnya bisa memicu kulit pengguna obat-obatan
tersebut membusuk seperti zombie.
Penyebab banyaknya masyarakat dunia menggunakan obat-obatan tersebut
adalah karena pengaruh masalah mental. Artinya, begitu banyak orang yang stres akibat
pandemi dan masalah kehidupan apalagi, para penggunanya sangat mudah mendapatkan
obat-obatan yang bersifat adiktif itu karena penyebaran obat-obatan tersebut
dijual secara bebas dan ketersediaan obat-obatan mematikan seperti fentanyl di
seluruh apotik AS melimpah, bahkan dijual secara ilegal.
Jadi, tidak heran apabila
pengguna narkoba oplosan ini semakin bertambah, padahal obat terlarang ini
pengaruhnya 50 kali lebih kuat dari heroin. Bayangkan saja apa yang terjadi dengan
fakta yang memilukan ini. Sehingga begitu banyak nyawa melayang karena
overdosis dan zombie-zombie bertebaran di tempat-tempat umum seperti kereta,
stasiun, pelabuhan, bioskop, kafe, rumah sakit sampai di pusat perbelanjaan.
Penggunaan zat narkoba seperti Fentanyl dan lainnya berakibat fatal
pada nyawa seseorang. Terutama bagi penderita depresi, hal ini disebabkan oleh dampak
negatif pil setan tersebut. Jadi, sudah saatnya masyarakat di dunia harus
memberantas obat-obatan terlarang jenis Fentanyl. PBB pun harus ikut berperan
dalam melarang tegas negara-negara yang masih memperjualbelikan zat terlarang
tersebut karena dengan membiarkannya terjual bebas di pasaran, justru hanya
akan memperparah keadaan dan semakin banyak korban melayang.
Bukankah masalah kesehatan mental ini harus segera ditangani? Jika
tidak akan mengakibatkan angka kematian yang terus bertambah. Salah satu cara
dalam menangani masalah kesehatan mental yaitu dengan self healing. Artinya
upaya dalam menyembuhkan luka batin di dalam diri seseorang secara mandiri.
Cara ini terbukti ampuh karena tidak ada efek samping apapun, bahkan kita bisa
dengan mudah melakukannya di rumah sebelum berkonsultasi dengan psikiater. Pengobatan
self healing diharapkan dapat menyembuhkan mental penderita masalah
kejiwaan.
Dalam Islam self healing pernah diterapkan oleh Rasulullah SAW.
Salah satunya self healing dengan Al-Quran. Cara ini sangat praktis
yaitu hanya membaca Al-Quran dengan penuh kesungguhan dan memahami serta
mengamalkan kandungan ayat di dalam Al-Quran tersebut. Namun, penderita harus
menanamkan keyakinan bahwa atas kehendak Allah Swt, segala penyakit apapun bisa
sembuh.
Doa adalah sumber kekuatan seseorang dan Allah Swt akan mengabulkan
doa-doa dari hambanya yang tak berdaya atau dalam kondisi sedang sakit. Bacaan
dzikir seringkali dilupakan oleh setiap orang, padahal dalam bacaan seperti
tasbih, tahmid, takbir dan tahlil terdapat solusi ampuh untuk menenangkan jiwa.
Selain itu, di dalam Al-Quran terdapat ayat-ayat penyembuh salah satunya terdapat
pada surat Al-Fatihah, surat Al-Baqarah ayat 255, surat Al-Ikhlas, surat Al-Falaq,
surat Annas, Al-Jin, surat Yaasin, dan surat-surat lainnya di dalam Al-Quran.
Hal ini seperti tertuang dalam Al-Qur’an: “Dan kami turunkan dari Al-Quran
yang menjadi penyembuh serta rahmat bagi orang yang beriman dan AL-Quran itu tidaklah
menambah kepada orang-orang zalim selain kerugian (Al-Isra ayat 82).
Dari makna ayat tersebut kita bisa memetik hikmah bahwa Islam menjadi
contoh agama yang juga menangani masalah mental seseorang. Sebab orang yang
rapuh pada umumnya mengalami lemah mental, sehingga membutuhkan energi positif
dalam dirinya untuk mempercayai bahwa obat kesembuhan mental tidaklah sulit
didapatkan. Hanya saja dengan keyakinan, usaha dan doa kesembuhan mental pasti
akan terwujud. Sehingga masyarakat di dunia tidak salah dalam memilih obat bagi
kesembuhan mentalnya, cukup dengan menyelami kandungan ayat-ayat Al-Qur’an. Bukan
dengan menggunakan narkoba yang dapat membahayakan nyawa.
Setiap orang tentu punya pilihan hidup masing-masing, tapi Islam
sebagai rahmat bagi seluruh alam telah diakui dunia, menjadi agama yang
mengajak pada kedamaian, saling tolong menolong dalam kebaikan dan taqwa. Dalam
ajarannya terdapat hikmah salah satunya yaitu ketika Anda mengalami masalah
yang berat, maka jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolong.
Itulah alasan saya ingin mengajak pada seluruh masyarakat di dunia
untuk mengenal Islam lebih jauh lagi. Terlebih lagi dengan keadaan krisis yang
terjadi di AS. Tulisan ini bukan untuk menyudutkan agama lain, tapi untuk
membuka mata hati kita bahwa Islam agama kedamaian yang mendukung para
penderita masalah mental dari berbagai sisi kehidupan. Oleh karena itu sebagai
umat Islam marilah kita kuatkan keislaman dan taqwa pada Allah Swt agar menjadi
muslim yang tangguh secara mental.
Komentar
Posting Komentar