Ketika Ruh Berpisah dari Raga


 Hari ini aku melihat berita tentang cerita patah dari luka seseorang yang bunuh diri karena penderitaan batin di keluarga.

Rasa putus asa membawanya pada perbuatan yang seharusnya tidak dia lakukan.

Hidup ini anugerah Tuhan. Sayangnya dia mengakhiri hidupnya sendiri karena mungkin dia berpikir itulah solusi terbaik ketika tak tahu lagi apa yang harus dilakukan.

Luka batin dimiliki setiap orang. Bedanya ada orang yang kuat dan ada juga yang tidak. Seberapa kuat atau tidaknya tergantung setiap pribadi masing-masing dalam menerimanya.

Hampir semua orang tidak menyadari bahaya luka batin yang dipendam terus-menerus. 

Akibatnya fatal. Hal ini bisa mengakibatkan hancurnya sebuah hubungan bahkan hilangnya nyawa dari raga.

Pilihan terbaik adalah memaafkan. Memang tidak mudah untuk melakukan hal itu, tapi justru bisa membuat seseorang melanjutkan hidupnya.

Orang-orang yang sering ditindas, disakiti, diinjak-injak harga dirinya pasti akan merasakan luka. Namun, luka itu bisa sembuh dengan banyak proses.

Orang yang putus asa bukan berarti gila. Wajar, bila mereka stres menghadapi masalah yang dihadapi. 

Setiap orang nggak mudah untuk menerima, tapi hanya kekuatan iman yang bisa membuat seseorang bangkit dari Keterpurukan.

Masalah yang terjadi juga dimiliki setiap orang, tapi hanya orang-orang yang kuat yang bisa menahan segala derita.

Semoga kita termasuk manusia kuat yang bisa bangkit dari Keterpurukan. 

Semangat berjuang untuk hidup yang lebih baik. Ini tentang bagaimana kita bangkit dan optimis menghadapi berbagai persoalan di dunia. Lekas pulih, dapatkan healing terbaik dengan caramu sendiri. 

Metodenya healing berbagai macam. Kamu bisa baca buku Self Healing Ala Muslimah Anti Galau. Nikmati hidup ini karena hidup hanya sekali. Jangan sia-siakan hidup, ini anugerah dari Tuhan.

Semangat yuk, jalani aktivitas sehari-hari. Nikmati hidup ini meskipun tidak sesuai dengan harapan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jurnal Harian Mereguk Ilmu

Perasaan Terbuang, Si Anak Broken Home

Intisari Ilmu, Workshop Guru Menulis “Bukan Hanya Sekadar Tulisan Biasa”