Afirmasi Positif, Bangkit dari Keterpurukan
Untuk diriku yang sedang memeluk diri sendiri
"Wahai diri terima kasih telah berani bersuara. Jangan tertekan terus dan diam tanpa kata. Sesekali bicara dengan bebas. Bukankah bersuara itu melegakan? Sesekali protes. Sesekali, keluarkan hal hal yang ingin diteriakkan.
Bersuara itu bikin lega meskipun kadang nggak selamanya bagus untuk kita, tapi bicara tanpa rasa takut itu merupakan hal yang penting. Kita perlu membela diri. Supaya tidak semua orang mendikte kita dengan seenaknya. Tidak semua orang bisa menekan bahkan membuat kita jadi penakut.
Ketika kita sudah bisa menerima resiko yang akan terjadi, kita akan lebih berani karena kita berani keluar dari zona nyaman. Kamu hebat bisa lewati semua itu.
Semua sudah terjadi. Namun, kita tidak terkungkung dengan keadaan. Kita bebas bersuara, rasanya nikmat bukan?
Keinginan untuk dihargai sudah tidak diharapkan lagi, tapi setidaknya jika berani bersuara kita jadi bisa membela diri.
Semua hal tidak boleh kita pendam. Jangan jadi wanita lemah yang hanya diam dan tersiksa. Jangan pedulikan ucapan orang-orang yang menyakiti kita. Jaga batin kita. Jaga mental kita jangan hanya diam ketika diinjak.
Masih ada orang lain yang menghargai kita. Jadi, tidak perlu mencari validasi dari orang lain. Sesekali dengarkan suara hati. Bahagiakan dirimu. Self reward itu perlu untuk dirimu. Di antara orang-orang toxic yang menghinamu, ada orang-orang yang menghargai dan menyayangimu.
Tinggalkan dia yang membencimu dan tidak menyayangimu. Hidup bukan untuk mengiba kasih sayang dari orang lain. Sudahlah jangan memaksa orang lain untuk mau bersama kita.
Kita punya hak untuk bahagia. Sesekali bahagiakan dirimu. Hidup dengan bahagia itu kita yang ciptakan. Jangan merasa diri paling rendah setelah banyak dihina, tapi proses hidupmu masih panjang. Setidaknya kamu bisa membangun masa depan dengan pekerjaanmu. Kamu bisa mencukupi kebutuhan hidupmu dan mandiri.
Tidak ada orang yang berani menghinamu lagi. Peluk dirimu dan buktikan pada dunia kamu bisa bahagia. Kamu bisa bangkit dan tak peduli pada orang yang membencimu. Sampai kapanpun mereka tidak akan berubah.
Itu kenyataannya, entah sampai kapan. Namun, aku yakin orang yang membencimu suatu saat akan menyesali perbuatannya.
Peluk untuk diriku. Mulai saat ini jangan hanya diam ketika dihina. Kamu pantas bersuara. Hiduplah dengan bahagia. Seseorang yang setia padamu dan memahamimu adalah dirimu sendiri.
Love your self.
"Menjaga mental adalah dengan tidak membiarkan diri diam saja dilukai orang lain. Maafkan segalanya. Keadaan akan berubah. Hidup harus optimis."
Komentar
Posting Komentar